Personal Blog

#KAMPUSFIKSI ROADSHOW SEMARANG (10-11-2013)



Wanita paruh baya ini, yang syahdan telah mencariku selama bertahun-tahun, yang mengaku datang jauh-jauh dengan berjalan kaki menyisiri setiap pasar dan keramaian, dari sebuah padang rumput tak bertepi di lereng gunung Merapi, yang setiap fajar tiba selalu berdiri takzim seorang diri sambil memegang sekuntum edelweis demi menyambut sosok lelaki yang bermahkotakan edelweis, yang telah ditunggunya lebih dari 20 tahun, mulai mengisak sejak awal duduk di depanku, saat kusebutkan nama Senja yang setia menunggui lelakinya yang bermata senja itu.
****
Itulah contoh kalimat pembuka yang sempurna sebagai kalimat, bukan frase.
Minggu, pukul 08.30, saya dan tim #KampusFiksi roadshow nyampe di Gedung Wanita Semarang. Uuhh, sial, semalam kurang tidur. Tidur pukul 02.00, bangun pukul 03.30, mandi, shalat, lalu berangkat ke Semarang. Tak ayal, kepala serasa bengap dihantam godam saking peningnya. Untung ada Mas Acong, yang konon mantan sopir bus Sumber Kencono, yang sigap mengemudi dari Jogja-Semarang dan Semarang-Jogja.
Niat hati, ntar di mobil saya tidur deh. Tapi, nggak pernah bisa tidur. Nyampe di Secang, ngincer kopi Klothok. Tutup! Kepagian. Oke, ntar ngopi di Banaran. Tutup juga, ya sudahlah numpang pipis saja. Akhirnya, bisa berhentinya di Eva Coffee. Tuntas ngopi dan sarapan pecel, kami pun berangkat. (Dalam perjalanan berangkat ini, saya baru kali ini menemukan seorang penulis novel, yang juga editor, mabuk darat! cc @QurratulAyun)
Berhubung acara baru dimulai pukul 10.00, saya langsung ke bagian belakang Gedung Wanita. Dulu, pernah diajak Mas Hinu OS ke bagian warung kecil di belakang gedung ini. Pesan kopi, dan ngobrol dengan seseorang yang entah siapa namanya. Lalu datanglah kawan dari ThreeG dan Mas Hinu.
Pukul 10.00, acara dimulai. Mas Acong dari segi marketing tampak semangat dengan presentasinya. Lalu disusul Mbak Rina dari redaksi yang tampak berkeringat.
Giliran teknik menulis yang saya ampu dimulai pukul 11.30. Oke, nggak banyak yang bisa saya omongin dalam jeda 30 menit menuju pukul 12.00, karena saya pengin shalat dulu, lalu makan siang. Juga peserta yang telah disediakan nasi kotak oleh panitia.
Pukul 12.40 dilanjutkan lagi sesi teknik #KampusFiksi.
Pengap. Gerah. Cuaca tak bersahabat. Di bawah tenda, keringat menjadi begitu sempurna teruraikan tanpa saya perintah. Juga semua peserta. Tapi, semua mata menumbuk lekat ke wajah saya. Menyecap setiap kata, gesture, dan canda yang saya tebarkan ke relung mindset mereka.
Ada sekitar 250 orang yang menghadiri acara #KampusFiksi roadshow Semarang kemarin. Mulanya, saya berpikir bisa jadi setelah makan, sebagian besar akan pergi. Tapi, tidak! Ternyata tidak!
Semua begitu anteng, khusyuk, simak, mengikuti semua rangkaian teknik yang baru saya tuntaskan pukul 14.30. Itu pun dengan terpaksa mengabaikan sekian puluh banyak tangan yang mengacung ingin bertanya-tanya dalam sesi dialog, serta beberapa game teknik yang saya rancang. Maafkan keterbatsan tempat yang gerah dan waktu yang tak bisa lebih lama lagi. Peserta yang ingin belajar lebih intensif lagi bisa bergabung di #KampusFiksi Reguler (dibuka awal Januari 2013 dan diseleksi sih).
Segala pengalaman saya dalam berjibaku dengan dunia fiksi saya share ke semua peserta. Plus, contoh-contoh yang diperlukan untuk memudahkan setiap peserta mencerna penjelasan-penjelasan saya. Dari urusan ide, alur, setting, konflik, penokohan, ending, writer’s block, outline, kalimat pembuka, logika cerita, snapshot, pengendapan tulisan, dll.
Apa yang saya sampaikan kemarin pastilah secara prinsipil tidak akan banyak berbeda dengan paparan para penulis senior manapun. Perbedaan-perbedaan yang ada niscaya hanya soal kisi-kisinya belaka.
Di akhir acara, saya sampaikan, “Pelatihan menulis apa pun, dari penulis terhebat sekalipun, takkan pernah berhasil menjadikanmu penulis beneran jika kamu tidak pernah menulis beneran.”
Juga tak lupa saya bilang, “Kemampuanmu menjadi penulis akan selalu sesuai dengan kemampuanmu bertahan dalam proses kreatifmu.”
Sebelum bubar, ada sesi foto-foto. Di kejauhan sana, tampak Mbak Indah, penulis fantasi dari Semarang yang ogah disebut emak-emak, tampak ngikik-ngikik sendiri memperhatikan saya yang dikerubuti para peserta untuk foto-foto dan tanda-tangan.
See you next moment, yeaayy….!!!
Jogja, 11 November 2013
2 Komentar untuk "#KAMPUSFIKSI ROADSHOW SEMARANG (10-11-2013)"

Back To Top