Personal Blog

DI ANTARA PARA ASU KORUPTONIRRAJIM

Yogyakarta, 19 November 2012
Yth. Bapak/Ibu di KPK


Salam penuh harap,

Bapak/Ibu KPK yang dimuliakan Tuhan YME…
Perkenalkan, saya ini seorang pengusaha, yahhh, pokoknya pengusaha, yang kebetulan memiliki background pendidikan cukup baik, sehingga ngerti betul apa hak dan kewajiban pengusaha di hadapan hokum formal negeri ini, plus peran apa yang seharusnya saya lakukan dengan “modal” saya sebagai pengusaha itu.
Well, di antaranya ialah kewajiban saya untuk bayar pajak. Ya, tanpa perlu banyak khutbah dan teori kuliah, saya paham banget bahwa dengan kian banyak orang bayar pajak, termasuk saya, maka program pembangunan negeri ini akan kian semarak. Begitu to?
Nah, namun yang terpapar di pelupuk mata saya tidaklah demikian. Korupsi menghancurkan relasi pajak dan pembangunan itu. Seberapa pun saya telah membayar pajak dari perusahaan saya, dari deretan mobil dan motor operasional saya, faktanya jalanan di negeri ini masih ancur-ancuran.
Kalau Bapak/Ibu sempat lewat di sepanjang jalan utama wilayah Brebes, busyettt dah! Koplak semua badan ini mau pake mobil semahal apa pun. Pernah suatu kali saya mengalami pecah ban gara-gara melindas lubang yang saya ingat betul lubang itu telah ada di tempatnya dengan tenang sejak beberapa tahun sebelumnya.
Kemana ya pejabat dan pemimpin di daerah itu? Kata orang Arab, wujuduhu ka ‘adamihi, adanya seperti tidak adanya. Ada tapi tak ada. Pemerintahnya ada tapi tak melakukan apa-apa sehingga tidak membawa perubahan apa-apa. Itu baru satu titik. Coba lagi deh Bapak/Ibu jalan-jalan jelang lebaran yang padatnya minta ampun itu, kenapa sih selalu ada perbaikan jalan di saat jelang lebaran? Kenapa nggak jauh sebelumnya? Kenapa pula kok itu seperti siklus rutin setiap tahun begitu?
Bahhhh!!! Asuuuu banget kokkk….
Saya menjadi kian muak dengan uang yang saya setorkan ke Negara selama ini setelah mencuat kasus Gayus Tambunan dan Dana itu.
Ya Tuhan, itu sebagiannya adalah uang saya, yang saya bayarkan ke kas Negara dengan niat tulus penuh kesadaran untuk pembanguna negeri ini! Tapi kenapa bisa dicolong para maling bedebah itu, maling berseragam, berbatik?!
Sialll…..
Sumpah, sumpah banget, saya jadi malas benar bayar pajak. Saya bahkan kepikiran mau menggalang teman-teman pengusaha untuk bikin gerakan moral boikot pajak.
Tapi, yahhh, saya paham itu akan kian memperparah keadaan. Bayangkan, mau dapat pasokan duit dari mana pemerintah negeri ini jika para pengusaha memboikot pajaknya?
Gaji dari mana?
Anggaran dari mana?
Dan semuanya. Meski memang sih pajak hanyalah salah satu dari ragam sumber penerimaan Negara, namun kontibusi pajak juga sangat signifikan, dan salah satunya adalah dari orang macam saya ini.
Bapak/Ibu KPK yang dimuliakan Tuhan YME…
Lahirnya KPK membuat saya bersemangat, seolah menemukan kembali harapan hidup lebih baik di negeri ini. Sekian tahun harapan saya gantungkan tinggi di dahimu. Dari pejabat periode pertama, kedua, dan hingga kini.
Betul, seberapa pun harus saya haturkan terimakasih atas perjuangan Bapak/Ibu di KPK selama ini. Meski pula harus saya curhatkan bahwa Bapak/Ibu masih kurang garang! Kurang tangkas! Kurang lincah!
Ya, saya tahu bahwa nggak mungkin Bapak/Ibu main tangkap. Apalagi kita tahulah itu yang namanya para politisi, mau yang duduk di parlemen atau di partai, masya Allah mulutnya bak berisi tahi semua!
Nggak usah marah dong, hei poliTIKUS!
Masuk akal dimana, Anda yang pinter tapi brengsek itu kok bisa-bisanya dengan mulut penuh buih bersampah pengen mengurangi kewenangan KPK?! Atas nama HAM-lah, HAM korupsi po piye, Su?!
Asuuu tenan kok!
Belum lagi kok bisa-bisanya macam polisi itu pake segala macam intrik untuk menjegal langkah KPK sekarang ini. Anulah, inilah, yang poinnya meski kalian mau tutupi dengan sejuta jurus pun, semua orang di negeri ini tahu bahwa kalian mau melindungi koruptor di tubuh kalian itu?!
Nggak usah heran kan kalo malam itu pas KPK digeruduk dengan amat binal oleh polisi, rakyat pun serentak bersatu!
Bapak/Ibu KPK, peristiwa itu benar-benar bukti lho bahwa kami ini sangat menaruh harapan tinggi untuk pembersihan korupsi di negeri ini dari tangan kalian! So, ngapain kalian takut? Ngapain kalian lemot? Ngapain kalian penuh mikir bla-bla-bla lagi?!
Jika udah terang buktinya, tangkap dong! Siapa pun! Penjarain dong! Sita dong asetnya! Pake dong Undang-undang Pencucian Uang! Habisin kekayaan hasil korupsinya biar kapok!
Ehhh, gila nggak sih, orang macam Nazaruddin bisa beli saham Garuda sampai 300 milyar lebih dari hasil kemplangannya selama ini?!
Gila nggak orang kayak Angelina Sondakh yang secara kekayaan nggak seberapa itu tiba-tiba baru sekian tahun jadi anggota DPR bisa berkarun hartanya? Itu hasil korupsi, dari mana lagi?!
Bapak/Ibu KPK yang dimuliakan Tuhan YME…
Banyak banget, seabrek banget, tugas kalian untuk membentai para maling bedebah penghancur negeri ini! Hambalang menunggu, Century nggak tuntas, Wisma Atlit, dan entah apa lagi.
Saya bersama jutaan negeri ini sungguh sudah amat capek pek pek untuk terus-menerus disuguhi drama-drama garing para pejabat maling yang haus harta dan kekuasaan itu. Sumpah, rasanya pengen banget ganti kewarganegaraan saking enegnya sampe kebawa mencret tanpa sadar menyaksikan semua jerih payah rakyat negeri ini, termasuk saya dengan pajaknya, ternyata hanya dijadiin bancakan para asu itu!
Koruptor itu adalah maling terburuk yang paling layak dijungkalkan ke kerak neraka Jahannam. Mereka menjadikan hokum sebagai perisai untuk melindungi diri, bahkan senjata untuk membacok badan hokum bersih yang ingin menangkapnya, termasuk KPK ini.
Mereka punya uang yang celakanya ditelan begitu saja oleh mulut-mulut serakah para oknum lawyer, atas nama HAM lagi, HAM lagi!
Preeeettttttt! Makan tuh kentut gue, Suuuu….
Bapak/Ibu KPK yang dimuliakan Tuhan YME…
Maaf ya, kalau curhat saya dalam surat ini banyak kata-kata kasarnya. Saya ngerti kok bahwa kata-kata kasar saya ini mungkin kurang pantas, tapi yaaahhh mau gimana lagi, saya sudah nggak bisa menemukan kata-kata eufemistik untuk membongkar hati yang mati, mata yang buta, dan telinga yang tuli dari para koruptonirrajim itu!
Bapak/Ibu KPK yang dimuliakan Tuhan YME…
Kalau bukan Anda, siapa lagi yang bisa menyerang mereka untuk setidaknya memberikan secercah harapan pada kami ini?
Karena itu, Bapak/Ibu KPK, plis plis plis jangan takut, jangan sampai Anda terjungkal oleh iming-iming apa pun, kepentingan apa pun kecuali mengabdi pada negeri ini, pada kami ini, rakyat Indonesia.
Percayalah, takkan pernah kami membiarkan Anda yang bersih tulus lillahi ta’ala untuk melawan korupsi itu dihancurkan oleh kelompok setan koruptor itu!
Takkan pernah! Karena kami sadar betul, hanya kepada engkaulah kami bisa berharap. Selain engkau, tak ada lagi yang bisa kami percaya!
So, tetap semangat, rapatkan barisan, maju terus, lindas semua koruptor itu!!!
Saya yakin kalian adalah orang-orang pilihan Tuhan untuk menyelamatkan negeri ini, bersama figur-figur fresh yang sangat membanggakan kami sebagai bangsa Indonesia macam Dahlan Iskan, Mahfud MD, Anies Baswedan, Denny Indrayana, Sujiwo Tejo, Jokowi, Ahok, dan lainnya.
Kalian adalah matahari kami, yang mampu menjaga asa kami bahwa kami akan memiliki masa depan yang lebih ceria di negeri ini, meski sekarang ini masih dikuasai oleh para asu koruptonirrajim itu!
God bless you, wish you all the best!
Terimakasih dan maaf atas ketidakpantasan curhat ini.
Salam,
 Ttd
@edi_akhiles
0 Komentar untuk "DI ANTARA PARA ASU KORUPTONIRRAJIM"

Back To Top