Personal Blog

CERITA MISS KONTEREK: “KEPENTINGANLAH YANG MEMBENTUK SIAPA KITA”



Sadarkah ente bahwa semua kita sebenarnya mengkonsepkan sesuatu, apa pun itu, bahkan tentang Tuhan, sepenuhnya hanya berdasarkan satu hal: KEPENTINGAN. Di luar itu, sebutlah ilmu pengetahuan, pendidikan, pergaulan, ideologi, dll., hanyalah nomer sekian di belakang kepentingan itu.
Tentu ini tidak salah. Alamiah bahkan. Manusiawi.
Soal seseorang yang sebutlah terdidik berbeda dengan seseorang lainnya yang sebutlah tidak terdidik, sejatinya itu hanya berpengaruh di ranah permukaan, ya kulitnya, langkahnya, strateginya. Tetapi intinya tetaplah sama: kepentingan.
Itulah sebabnya, nggak usah heran, sesungguhnya setiap kita ini dibentuk oleh kepentingan itu. Kepentinganlah yang membentuk kita semua menjadi siapa.
Cukup kita simak bersama tentang diri kita sendiri. Misal, jika hari ini kita rapat dengan seseorang, kita berkepentingan untuk menjaga kerapatan itu, otomatis kita akan bersikap teduh padanya. Kalaupun ada sesuatu pada dirinya yang nggak cocok bahkan secara prinsipil dengan kita, niscaya kita akan menyimpannya rapat-rapat, tidak mengumbarnya, demi menjaga kerapatan tadi.
Jika sebulan kemudian kita tidak lagi memiliki kepentingan padanya, atau sebutlah kepentingan kita tidak lagi bisa diagunkan padanya, bukankah kita akan menguak ganjalan-ganjalan sebulan lalu itu ke permukaan? Dia yang hari ini kita lisankan begitu manis, sebulan berikutnya telah menjadi lebih pahit dari jamu sambiloto. Lisan kita kini dan sebulan kemudian tetaplah lisan yang sama, tetapi rasa kalimatnya telah jauh berbeda, dari manis menjadi pahit. Orang atau sesuatu yang kita lisankan manis kini dan kemudian kita lisankan pahit sebulan kemudian, ternyata tetaplah orang yang sama. Perbedaan frontal itu dipicu oleh hanya satu hal: kepentingan!
Saya punya cerita lebih telak lagi. Ada dua orang kawan yang namanya identik. Yang satu bernama Robi dan satunya lagi Rudi. Oke. Keduanya sama-sama cowok tsakep. Sama-sama murah senyum. Sama-sama kreatif. Sama-sama menyita perhatian seseorang yang kudu saya lindungi namanya. Sebutlah Miss Konterek.
Dulu, ya kira-kira hampir setahunlah, Miss Konterek ini dekat sama Robi. Cukup sulit bagi mata yang tak jeli untuk bisa membedakan yang mana Robi dan mana Miss Konterek jika mereka sedang berboncengan naik motor. Saking rapatnya! Saking berceluritannya! *bayangin sendiri deh gimana tuh bentuk penggunaan idiom celurit yang melengkung jika dikalungkan ke perut*
Tapi, seperti kata orang tua, tak ada retak yang tak gading. Belanga sesusu rusak oleh titik senila. Mereka pisah. Sejak pisah ini, sontak lisan Miss Konterek berubah dari gula jadi jamu. Tentu, di kejauhan sana, Robi pun demikian lisannya. Pemicunya adalah satu hal saja: kepentingan. Dulu, saat kepentingannya sejalan, jadilah lisan pun manis. Kini, saat kepentingannya berseberangan, jadilah lisan pun pahit.
Lalu kini, ada kawan lain bernama Rudi. Belakangan, cukup rajin jadi bahasan Miss Konterek. Dan, you know-lah, semuanya begitu gula, bahkan lebih manis dari kadar gula penderita diabetes. Lol.
Saya mencoba menganalisa nama mereka yang begitu identik. Robi dan Rudi. Nama keduanya sama-sama memiliki 2 huruf vokal dan 2 huruf mati. Sama-sama diawali dengan huruf “R”. Sama-sama diakhiri dengan huruf “i”. Diftongnya pun identik banget. Pengejaannya pun sama: “Ro” dan “Ru”, “Bi” dan “Di”.
Tapi, saya tahu, bagi Miss Konterek keduanya berbeda jauh maknanya.
Jika “Ro” diterjemahkan sebagai “Roar biasa kamu kurang ajarnya”, maka yang “Ru” jadi “Rucu banget sih kamu…”.
Jika “Bi” diterjemahkan sebagai “Biang kerok nggak penting”, maka yang “Di” jadi “Diihhhh imutnya kamu…”
Begitulah, Guys...
Kepentingan menjadi landasan paling besar dalam sejarah hidup kita semua dalam mengkonsepsikan sesuatu. Kepentingan benar-benar pembentuk paling dasar akan menjadi siapa kita, ngomong apa kita, bersikap bagaimana kita.
Itu alamiah, manusiawi. Tidak ada yang salah dengan Miss Konterek. Lol.
Jogja, 22 Oktober 2013
0 Komentar untuk "CERITA MISS KONTEREK: “KEPENTINGANLAH YANG MEMBENTUK SIAPA KITA”"

Back To Top