Ini bukan cerpen, ini catatan motivasi-praktis, gratis untuk Anda semua. Oke, saya harap kini Anda percaya, bahwa di dunia ini masih ada orang baik macam saya yang tidak selalu menjual kebaikan demi rente, bukan?
Kaya, ah, siapalah orangnya kini yang tidak ingin semudah mengangkat alis untuk beli Chanel, Guess, New Balance, Nike, Converse, Timberland, hingga Alphard dan beef steak plus ice coffee latte di sebuah roof top café, selain mereka yang berotak somplak karena korslet. Apa pun sebabnya, sebutlah karena putus asa atas kehidupannya yang sulit lalu melarikan diri ke balik bemper nyufi ala Ahlu al-Shuffah di zaman nabi (padahal suka banget bikin anak dan klepas-klepus), atau lain-lainnya. Jika Anda berada di meja demikian, tak usahlah meneruskan membaca tulisan ini. Simple.
Pun Anda tidak usahlah mendebat dengan gaya relativis-eufemistis bahwa kaya itu tidak ada ukurannya, subyektif, dan apalah soal kemampuan kita bersyukur atas apa yang ada. Tulisan ini sama sekali tdak relevan ditarik ke soal ibadah (ukhrawi). Tidak. Maka saya pun menyarankan Anda yang masih saja gagal membedakan simbiosis-mutualis ‘ubudiyah dan muamalah untuk berhenti membaca tulisan ini sekarang juga. Sebab tulisan ini hanya akan berguna buat Anda yang ingin kaya karena punya duit beneran.
Baik, catatlah dengan segera bahwa kata kunci kemampuan menjadi kaya adalah soal BAKAT. Bacalah lebih lanjut saja tanpa sok tahu menyimpulkan di sini bahwa bakat yang saya maksud adalah faktor genetika-genalogis alias keturunan. Jika Anda masih ngeyel menyimpulkan demikian di sini, berarti Anda masih merupakan bagian dari tumbal stereotype lama: “Tulang miskin akan selamanya miskin”.
Inilah bakat-bakat yang saya maksudkan.
Bakat Gigih
Tidak ada anugerah gratisan di dunia ini. Semua harus diperjuangkan dengan kegigihan di atas rata-rata. Jika statemen para bakul matovasi kurang meyakinkan Anda, ambillah ayat suci. Banyak sekali ayat yang mengatakan pada kita bahwa semua harus diperjuangkan. Yang lemot, letoy, pemalas, selamat miskin sajalah.
Saat orang lain yang pemalas bekerja 7 jam sehari, Anda baru akan disebut berbakat gigih bila Anda bekerja siang malam, kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, dengan berdarah-darah penuh derita. Inilah sampel kegigihan di atas rata-rata.
Semua jutawan dan miluner di muka bumi ini selalu memiliki bakat gigih di atas rata-rata demikian.
Oke, sekarang silakan evaluasi diri Anda, apakah Anda sudah memiliki bakat ini? Jika belum, naikkanlah etos kerja Anda. Kalau tidak, apa pun dalih Anda, saya ucapkan selamat miskin!
Bakat Terpercaya
Bisa dipercaya atau amanah selalu menjadi pilar pokok bagi laju usaha Anda, apa pun itu. Mau Anda seorang karyawan atau pebisnis telo, pastikan Anda memiliki bakat ini jika ingin kaya.
Ingat, tidak ada seorang pun yang bisa berkembang dengan kakinya sendiri. Jika Anda orang kantoran, Anda butuh kerja sama dengan tim dan pimpinan. Jika Anda seorang wirausaha, Anda membutuhkan relasi dan rekanan. Anda akan selalu membutuhkan dan melibatkan banyak orang dalam segala usaha Anda.
Maka jika Anda adalah ternyata hanyalah sosok cithul pendusta, penjanji manis tapi palsu, ahli omongan telo (empuk di lidah tapi seret di tenggorokan), menyepelekan komitmen, yakinlah bahwa Anda sama sekali tidak berbakat kaya. Orang kaya selalu memiliki bakat untuk bisa dipercaya, memikul amanah, dan menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi semua stakeholder di sekitar usahanya.
Bila Anda berjanji membayar sebuah invoice satu bulan, pastikan Anda sudah memiliki uangnya selambatnya 3 minggu (satu minggu sebelum jatuh tempo). Kata orang Jawa, njagani pahite. Setiap janji yang Anda lontarkan, pastikan ia adalah janji yang berisi.
Anda juga harus yakin bahwa modal bukanlah segala-galanya. Bila Anda terbentur pada masalah modal untuk sebuah usaha, di sekitar Anda banyak sekali orang yang bisa Anda jadikan relasi dan rekanan, yang dengan senang hati akan menambal masalah Anda, dengan syarat Anda memiliki bakat terpercaya. Seorang pengusaha besar akan senang sekali bekerja sama dengan orang baru yang memperlihatkan karakter terpercaya. Anda tentu akan diuji step by step dulu olehnya. Saat peluang ini datang, pastikan dengan bukti bahwa Andalah orang yang sangat amanah untuk diberikan kepercayaan itu.
Bakat terpercaya adalah harga mati bagi Anda. Oke, sekarang evaluasilah, seberapa junil diri Anda untuk disebut orang terpercaya atau pengingkar.
Bakat Anti Wow
Instingtif, semua orang senang sekali dipuji. Di-wow-kan. Di-wow-kan sebagai orang sukses, kaya, pintar, hebat, jenius, tampan, dan sejenisnya. Tetapi hanya orang gebleklah yang rela berpalsu ria membeli wow demi pencitraan dan keplak-keplok orang lain padahal sejatinya masih telo.
Membeli wow dari mulut orang-orang di sekitar, padahal aslinya Anda tak memiliki kemampuan untuk melakukannya saat ini, sama persis dengan mengalungkan tali gantungan ke leher sendiri. Sekali lagi, hanya orang sakit jiwa yang akan tega membunuh masa depannya seperti ini.
Orang yang berbakat kaya akan selalu berpikir dan bergerak investatif. Bila ia baru punya uang 100 juta, maka ia dengan yakin memilih untuk menggemukkan modal usahanya timbang belagu dengan New Avanza utangan yang entah gimana ngangsurnya. Baginya, suatu hari pesona wow itu akan terbit dengan sendirinya, kala pilar keuangannya memang sudah benar-benar tangguh. Semua akan datang dengan sendirinya pada waktunya, tanpa perlu bunuh diri dengan berpalsu ria. Ini juga berlaku untuk kaum jomblo yang tega banget memurahkan martabatnya di sosial media.
Pastikan Anda selalu berhitung dengan baik-baik sebelum bertindak. Jika Anda telah berhitung dengan jujur baru mampu membeli Mio, cukupkanlah Mio. Jika sudah mampu Avanza, cukupkanlah ia. Jika mampu yang lebih mahal, silakan sajalah. Kata seorang kawan Tiongkok, “Bekerjalah seperti kuda dan makanlah seperti raja.”
Hanya ingat, Anda harus selalu jujur pada diri Anda sendiri. Jangan sekali-kali membalik keadaan yang sesungguhnya, sebab ujungnya hanya akan menjadi pemaksaan diri, ujungnya lagi akan menyebabkan Anda limbung dan ambruk. Jangan sekali-kali menggunakan prinsip telo: terserah gimana nanti sajalah bayarnya, semua akan ada rezekinya.
Sekarang, evaluasilah lagi apa yang Anda lakukan selama ini: apakah Anda bagian dari kaum pemuja wow itu ataukah bagian dari pemikir yang investatif itu. Semoga Anda masuk kategori kedua, sebab itulah pondasi bakat bagi Anda untuk kaya. Pemuja wow tidak pernah ada di permukaan.
Bakat Good Attitude
Setiap kejasama pasti melibatkan dua pihak atau lebih. Ada banyak orang di dalamnya, dari level pimpinan di balik meja hingga eksekutor di lapangan. Semua mereka adalah manusia. Dan peganglah selalu bahwa tidak ada seorang manusia pun yang sudi direndahkan.
Tanpa ampun, Anda harus memiliki bakat good attitude.
Tentu saja, tak ada sebuah hubungan kerja sama yang akan selalu mulus. Intrik-intrik konflik akibat kesalahpahaman atau egoisme sesekali akan membuhul ke permukaan. Saat krusial seperti inilah bakat good attitude Anda diuji.
Kalau sekadar memaki orang lain gara-gara telat bayar faktur yang sudah jatuh tempo, misal, orang paling bego pun yang hanya tahunya ngemplok telo dan ngeden orgasme juga bisa. Anda tak perlu membaca artikel ini jika masih saja menyimpan khittah bego demikian dalam urusan bekerja sama, sebab dapat dipastikan bahwa Anda memang sepenuhnya berbakat miskin.
Anda selalu dituntut untuk bertindak sebaliknya, yakni mengedepankan good attitude. Dan ini membutuhkan kebesaran jiwa. Ketabahan yang lebih tebal dibanding hujan bulan Juni.
Ingat selalu, ada kalanya seorang rekanan bisnis atau mitra kerja sebagai manusia sedang error karena persoalan psikis-personalnya yang kita tak tahu sama sekali (atau memang tak perlu ikut-ikutan mau tahu), sehingga memicu kinerjanya bermasalah. Jika Anda mendahulukan sikap ngamuk-ngamuk, bahkan atas dasar argumen Anda benar dan dia salah, dijamin Anda akan segera kehilangan pendapatan darinya. Sungguh sikap yang akan Anda sesali segera.
Bakat Spiritual
Ini adalah bakat tambahan saja. Jika Anda muslim, saya sarankan untuk mengamalkan ilmu barakah. Kajian hal ini jelas tak perlu disajikan di sini. Yang pasti, tanpa keberkahan, apa pun yang Anda miliki menjadi tidak indah. Anda berlimpah harta tetapi hidup tuna asmara, niscaya Anda akan soliter takkan bahagia.
Bakat spiritual ini amatlah mudah untuk Anda bangun, tetapi tantangan terbesarnya ialah membangun keistiqamahannya.
Selalu menjaga shalat lima waktu, plus shalat Dhuha, Tahajjud, ngaji, sedekah, hingga dzikiran tertentu merupakan sederet amalan pengundang berkah. Berkah harta berkah hati berkah hidup. Apa pun amalan yang Anda pilih silakan saja, tetapi ingat terus bahwa kata kuncinya selalu ada pada “istiqamah”.
Lantaran bakat tambahan ini beranah spiritual, alhasil ia adalah soal iman dan keyakinan, maka langkah strategisnya cuma satu: amalkan saja. Just do it! Tak usah bawel rewel kayak kentut manja, dengan sendirinya Gusti Allah akan menjawabnya. Gusti Allah mboten sare.
Mudah sekali kan untuk kaya? Semudah nasihat almarhum simbah saya dulu, “Orang hidup harus bisa ngarit. Kalau ternyata kamu tak perlu ngarit, tinggal buang saja airtmu.”
Jogja, 13 Juni 2015
Kaya, ah, siapalah orangnya kini yang tidak ingin semudah mengangkat alis untuk beli Chanel, Guess, New Balance, Nike, Converse, Timberland, hingga Alphard dan beef steak plus ice coffee latte di sebuah roof top café, selain mereka yang berotak somplak karena korslet. Apa pun sebabnya, sebutlah karena putus asa atas kehidupannya yang sulit lalu melarikan diri ke balik bemper nyufi ala Ahlu al-Shuffah di zaman nabi (padahal suka banget bikin anak dan klepas-klepus), atau lain-lainnya. Jika Anda berada di meja demikian, tak usahlah meneruskan membaca tulisan ini. Simple.
Pun Anda tidak usahlah mendebat dengan gaya relativis-eufemistis bahwa kaya itu tidak ada ukurannya, subyektif, dan apalah soal kemampuan kita bersyukur atas apa yang ada. Tulisan ini sama sekali tdak relevan ditarik ke soal ibadah (ukhrawi). Tidak. Maka saya pun menyarankan Anda yang masih saja gagal membedakan simbiosis-mutualis ‘ubudiyah dan muamalah untuk berhenti membaca tulisan ini sekarang juga. Sebab tulisan ini hanya akan berguna buat Anda yang ingin kaya karena punya duit beneran.
Baik, catatlah dengan segera bahwa kata kunci kemampuan menjadi kaya adalah soal BAKAT. Bacalah lebih lanjut saja tanpa sok tahu menyimpulkan di sini bahwa bakat yang saya maksud adalah faktor genetika-genalogis alias keturunan. Jika Anda masih ngeyel menyimpulkan demikian di sini, berarti Anda masih merupakan bagian dari tumbal stereotype lama: “Tulang miskin akan selamanya miskin”.
Inilah bakat-bakat yang saya maksudkan.
Bakat Gigih
Tidak ada anugerah gratisan di dunia ini. Semua harus diperjuangkan dengan kegigihan di atas rata-rata. Jika statemen para bakul matovasi kurang meyakinkan Anda, ambillah ayat suci. Banyak sekali ayat yang mengatakan pada kita bahwa semua harus diperjuangkan. Yang lemot, letoy, pemalas, selamat miskin sajalah.
Saat orang lain yang pemalas bekerja 7 jam sehari, Anda baru akan disebut berbakat gigih bila Anda bekerja siang malam, kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, dengan berdarah-darah penuh derita. Inilah sampel kegigihan di atas rata-rata.
Semua jutawan dan miluner di muka bumi ini selalu memiliki bakat gigih di atas rata-rata demikian.
Oke, sekarang silakan evaluasi diri Anda, apakah Anda sudah memiliki bakat ini? Jika belum, naikkanlah etos kerja Anda. Kalau tidak, apa pun dalih Anda, saya ucapkan selamat miskin!
Bakat Terpercaya
Bisa dipercaya atau amanah selalu menjadi pilar pokok bagi laju usaha Anda, apa pun itu. Mau Anda seorang karyawan atau pebisnis telo, pastikan Anda memiliki bakat ini jika ingin kaya.
Ingat, tidak ada seorang pun yang bisa berkembang dengan kakinya sendiri. Jika Anda orang kantoran, Anda butuh kerja sama dengan tim dan pimpinan. Jika Anda seorang wirausaha, Anda membutuhkan relasi dan rekanan. Anda akan selalu membutuhkan dan melibatkan banyak orang dalam segala usaha Anda.
Maka jika Anda adalah ternyata hanyalah sosok cithul pendusta, penjanji manis tapi palsu, ahli omongan telo (empuk di lidah tapi seret di tenggorokan), menyepelekan komitmen, yakinlah bahwa Anda sama sekali tidak berbakat kaya. Orang kaya selalu memiliki bakat untuk bisa dipercaya, memikul amanah, dan menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi semua stakeholder di sekitar usahanya.
Bila Anda berjanji membayar sebuah invoice satu bulan, pastikan Anda sudah memiliki uangnya selambatnya 3 minggu (satu minggu sebelum jatuh tempo). Kata orang Jawa, njagani pahite. Setiap janji yang Anda lontarkan, pastikan ia adalah janji yang berisi.
Anda juga harus yakin bahwa modal bukanlah segala-galanya. Bila Anda terbentur pada masalah modal untuk sebuah usaha, di sekitar Anda banyak sekali orang yang bisa Anda jadikan relasi dan rekanan, yang dengan senang hati akan menambal masalah Anda, dengan syarat Anda memiliki bakat terpercaya. Seorang pengusaha besar akan senang sekali bekerja sama dengan orang baru yang memperlihatkan karakter terpercaya. Anda tentu akan diuji step by step dulu olehnya. Saat peluang ini datang, pastikan dengan bukti bahwa Andalah orang yang sangat amanah untuk diberikan kepercayaan itu.
Bakat terpercaya adalah harga mati bagi Anda. Oke, sekarang evaluasilah, seberapa junil diri Anda untuk disebut orang terpercaya atau pengingkar.
Bakat Anti Wow
Instingtif, semua orang senang sekali dipuji. Di-wow-kan. Di-wow-kan sebagai orang sukses, kaya, pintar, hebat, jenius, tampan, dan sejenisnya. Tetapi hanya orang gebleklah yang rela berpalsu ria membeli wow demi pencitraan dan keplak-keplok orang lain padahal sejatinya masih telo.
Membeli wow dari mulut orang-orang di sekitar, padahal aslinya Anda tak memiliki kemampuan untuk melakukannya saat ini, sama persis dengan mengalungkan tali gantungan ke leher sendiri. Sekali lagi, hanya orang sakit jiwa yang akan tega membunuh masa depannya seperti ini.
Orang yang berbakat kaya akan selalu berpikir dan bergerak investatif. Bila ia baru punya uang 100 juta, maka ia dengan yakin memilih untuk menggemukkan modal usahanya timbang belagu dengan New Avanza utangan yang entah gimana ngangsurnya. Baginya, suatu hari pesona wow itu akan terbit dengan sendirinya, kala pilar keuangannya memang sudah benar-benar tangguh. Semua akan datang dengan sendirinya pada waktunya, tanpa perlu bunuh diri dengan berpalsu ria. Ini juga berlaku untuk kaum jomblo yang tega banget memurahkan martabatnya di sosial media.
Pastikan Anda selalu berhitung dengan baik-baik sebelum bertindak. Jika Anda telah berhitung dengan jujur baru mampu membeli Mio, cukupkanlah Mio. Jika sudah mampu Avanza, cukupkanlah ia. Jika mampu yang lebih mahal, silakan sajalah. Kata seorang kawan Tiongkok, “Bekerjalah seperti kuda dan makanlah seperti raja.”
Hanya ingat, Anda harus selalu jujur pada diri Anda sendiri. Jangan sekali-kali membalik keadaan yang sesungguhnya, sebab ujungnya hanya akan menjadi pemaksaan diri, ujungnya lagi akan menyebabkan Anda limbung dan ambruk. Jangan sekali-kali menggunakan prinsip telo: terserah gimana nanti sajalah bayarnya, semua akan ada rezekinya.
Sekarang, evaluasilah lagi apa yang Anda lakukan selama ini: apakah Anda bagian dari kaum pemuja wow itu ataukah bagian dari pemikir yang investatif itu. Semoga Anda masuk kategori kedua, sebab itulah pondasi bakat bagi Anda untuk kaya. Pemuja wow tidak pernah ada di permukaan.
Bakat Good Attitude
Setiap kejasama pasti melibatkan dua pihak atau lebih. Ada banyak orang di dalamnya, dari level pimpinan di balik meja hingga eksekutor di lapangan. Semua mereka adalah manusia. Dan peganglah selalu bahwa tidak ada seorang manusia pun yang sudi direndahkan.
Tanpa ampun, Anda harus memiliki bakat good attitude.
Tentu saja, tak ada sebuah hubungan kerja sama yang akan selalu mulus. Intrik-intrik konflik akibat kesalahpahaman atau egoisme sesekali akan membuhul ke permukaan. Saat krusial seperti inilah bakat good attitude Anda diuji.
Kalau sekadar memaki orang lain gara-gara telat bayar faktur yang sudah jatuh tempo, misal, orang paling bego pun yang hanya tahunya ngemplok telo dan ngeden orgasme juga bisa. Anda tak perlu membaca artikel ini jika masih saja menyimpan khittah bego demikian dalam urusan bekerja sama, sebab dapat dipastikan bahwa Anda memang sepenuhnya berbakat miskin.
Anda selalu dituntut untuk bertindak sebaliknya, yakni mengedepankan good attitude. Dan ini membutuhkan kebesaran jiwa. Ketabahan yang lebih tebal dibanding hujan bulan Juni.
Ingat selalu, ada kalanya seorang rekanan bisnis atau mitra kerja sebagai manusia sedang error karena persoalan psikis-personalnya yang kita tak tahu sama sekali (atau memang tak perlu ikut-ikutan mau tahu), sehingga memicu kinerjanya bermasalah. Jika Anda mendahulukan sikap ngamuk-ngamuk, bahkan atas dasar argumen Anda benar dan dia salah, dijamin Anda akan segera kehilangan pendapatan darinya. Sungguh sikap yang akan Anda sesali segera.
Bakat Spiritual
Ini adalah bakat tambahan saja. Jika Anda muslim, saya sarankan untuk mengamalkan ilmu barakah. Kajian hal ini jelas tak perlu disajikan di sini. Yang pasti, tanpa keberkahan, apa pun yang Anda miliki menjadi tidak indah. Anda berlimpah harta tetapi hidup tuna asmara, niscaya Anda akan soliter takkan bahagia.
Bakat spiritual ini amatlah mudah untuk Anda bangun, tetapi tantangan terbesarnya ialah membangun keistiqamahannya.
Selalu menjaga shalat lima waktu, plus shalat Dhuha, Tahajjud, ngaji, sedekah, hingga dzikiran tertentu merupakan sederet amalan pengundang berkah. Berkah harta berkah hati berkah hidup. Apa pun amalan yang Anda pilih silakan saja, tetapi ingat terus bahwa kata kuncinya selalu ada pada “istiqamah”.
Lantaran bakat tambahan ini beranah spiritual, alhasil ia adalah soal iman dan keyakinan, maka langkah strategisnya cuma satu: amalkan saja. Just do it! Tak usah bawel rewel kayak kentut manja, dengan sendirinya Gusti Allah akan menjawabnya. Gusti Allah mboten sare.
Mudah sekali kan untuk kaya? Semudah nasihat almarhum simbah saya dulu, “Orang hidup harus bisa ngarit. Kalau ternyata kamu tak perlu ngarit, tinggal buang saja airtmu.”
Jogja, 13 Juni 2015
4 Komentar untuk "CARA MUDAH BISA KAYA"
Pangling masuk ke web ini, baru di upgrade, kah, om? Bacaan keren di malam minggu nih, Om, sehabis pacaran ama tumpukan jurnal,*malah curhat
kegigihan di atas rata2,, terima kasih mas edi akhiles
bakat anti wow.
haus akan pujian emang manusiawi baget. terimakasih atas 'tamparannya' pak. sangat memotivasi
ini yg harus nya di jadiin motivasi, no offense+sedikit curhat ada temen sampe mati2an rekrut buat join mlm sampe iming mobil, rumah dsb logika nya dimana ya..