Personal Blog

ATURAN BARU BELI BB BAGI PARA ALAYUDDIN

Banyaklah orang yang menjadikan PM BBM-nya sebagai sarana alayuddin alias alay banget! Para kandidat kuat festival Alay se Jateng-DIY-Jabar itu betapa sering nggak nyadar bahwa PM-PM yang mereka buat itu merendahkan dirinya sendiri, serendah-rendahnya. Tangannya mencampakkan kemuliaan dirinya sendiri. Otaknya menjatuhkan martabat dirinya sendiri. Hatinya meremukkan kehormatannya sendiri. Ya, di PM, demi “sesuatuuhhhh” yang tak cukup panjang mereka pertimbangkan, pikirkan, dan rasakan, lalu dituliskan, seolah itu benar-benar menjadi sesuatu yang mengangkatnya setinggi kibaran bendera, padahal malah menjungkalkannya ke ceruk kemaluan.
Uppss, bukan kemaluan dalam arti ntu-ntu yaaa, plisss dehhh jangan parno, tapi hal yang memalukan yang nggak mungkin dilakuin orang yang sedang berakal sehat, berhati tenang.
Buktinya, begitu update sesuatu yang alay, nggak lama ganti lagi, lebih alay lagi, ganti lagi, lagi, lagi, sampe-sampe mataku yang melihatnya di deretan recent update berasa minus seminus-minusnya dan kudu segera pake kacamata minus, bukan softlens!
“Emang gue pikiranpun…” PM pagi hari baru melek.
“Opoo sehhh gak penting beuuddd…” 5 menit kemudian ganti PM lagi.
“Jungkir-balik kagak ngaruh kaleee…” sekian menit kemudian.
“Gue bisa matiihhhh tanpamuuhhhh…” ini PM sekian jam kemudian setelah akuran lagi.
“Emang nyebeliinn beuuddddd..kamsupay!” nah berantem lagi nih kayaknya, plus emot-emot setan keluar tanduknya itu, dan hati pecah-belah macam gambar yang lazim ditemuin di toko pecah-belah.
“Gak sah raguin cintakuuhhhh bebebbbb…” plus emot big hug. Nggak cukup satu, copas sebanyak-banyaknya.
“Beibbeeb…kemana ciihhh…” emot orang nangis. Juga sad.
Selama mata masih dikandung badan, alias melek, yang namanya PM terus mondar-mandir lebih repot dari mondar-mandirnya setrika Bu Nur di rumah.
Hadehhh…
“Masyalahhh buat loe?!”
“Oppoooo sehhhh…penting poowwww?! Resekk…”
“Norak banget nih cewekkk…geniittt, alayyyy puooollll…koplak!”
Jiahhhh…nih yang alay banget siapa sebenarnya kok alay ngatain alay ke orang lain, yang jelas-jelas nggak diketahuinya itu siapa, kenapa kelihatan genit, bla-bla-bla, dan pentingnya apa tuk dikomenin sedemikian tajinya di PM lagi.
Jika si alay berteman dengan 100 orang, maka ada 100 orang di luar sana dalam beragam usia, persepsi, pendididikan, budaya, agama, dll., yang membaca kealayanmu itu. Ada 100 opini di luar sana tentangmu, yang you must know, berpuncak pada eneg, gedek, geleng-geleng kepala ma PM-PM alay nggak penting beuuddddd ituuu….
Kamu lagi sebel ma pacarmu gara-gara BBM-mu nggak cepet dibales, lalu kamu bikin PM, “Iiihh, bebebbb nyebeliinnnn…EGP-lah…”, emangnya yang 100 orang di luar sana itu lantas ngerasa kamu lagi didzalimi, lantas kasian banget, jahat banget sih pacarnya, dll., gitu?
Nggak!
orang itu nggak peduli banget apa konteks yang terjadi antara kamu dengan pacarmu, apa urusannya, yang mereka tahu dan lihat ialah kenapa sih kamu kok begitu berlebayannya apa-apa disodorin ke meja makan BBM, semua orang diproklamasiin tentang isi perasaan dan pikiranmu, yang ironisnya, itu mencerminkan tentang kepribadianmu yang alay ababil labil gitu.
Kamu mau sedang berperkara apa pun dengan orang lain yang nggak dikenal oleh 100 teman BBM-mu itu, sama-sekali nggak ada yang merhatiin kok dari mereka. Yang mereka merhatiin, bahkan mrihatinin ma kamu itu ialah kok kamu nggak bisa sama sekali ngerem emosimu ya, mikir dengan detail dan jernih ya, sebelum mengambil tindakan apa pun, termasuk ngumbarinnya di PM?
Nah itu, itu yang dirasakan semua orang yang menjadi teman BBM-mu setiap kali melihat PM-PM yang mestinya menjadi urusan dapurmu, bukan meja makan BBM itu.
Kan nggak pernah usai kami nulis PM berisi cacian pada seseorang, lantas tiba-tiba 100 teman BBM-mu itu mengirimimu bunga sebagai tanda peduli padamu?
Kan juga nggak pernah kejadian setelah kamu menuliskan emot-emot setan bertanduk dan hati pecah-belah plus kalimat tajam menyerang seseorang di PM-mu, lantas 100 teman BBM-mu menerima curhatmu tentang masalahmu biar sedikit ringan beban perasaanmu?
Kan juga nggak sekalipun terjadi to saat kamu menulis PM yang nangis-nangis berbumbu kalimat sedih,duka, nestapa, derita, sengsara, durja, lelah, patah, dll., lantas 100 teman BBM-mu benar-benar ada untuk mengelus rambutmu, menyentuh pundakmu, dan mendekapmu dalam pelukannya agar tangismu reda to?
Nggak pernah kejadian yang begitu-begitu. Yang terjadi sebenarnya ialah rasa huuuhhh…heeehhh…huuuuhhhh di dalam dada 100 teman BBM-mu melihat ulahmu yang superlabiiillll mengumbar semua masalah privasi hidupmu ke publik.
“Nggak banget deh guwe punya bini kayak dia, nggak bisa jaga privasi…” gitu deh kata seseorang.
“Orang begitu pasti nggak bisa menjaga perasaan orang lain, termasuk pacarnya, suaminya kelak, mau jadi apa kalau hubungan begitu diterusin…” sahut yang lainnya gitu deh.
“Kepribadiannya nggak menarik, punya masalah bukannya dibicarain bersama dengan baik-baik, malah dipromosikan ke mana-mana, kalau perlu suruh dia buat banner dan pamflet lalu tempel deh di sunmor UGM itu, biar se Jogja tahu masalahnya…” begitulah timpal yang lainnya.
Diam-diam, aku sering mikir betapa PM yang tersedia di BBM itu benar-benar bisa sangat buruk akibatnya jika berada di tangan yang buruk. Mungkin dulu waktu mau memproduksi BB, RIM kurang mempertimbangkan efek psikologis tersebut. Andai aku jadi RIM, maka sejak hari ini, tanggal 4 Oktober 2012, kan kuwajibkan semua konter penjual BB untuk menyediakan form isian wajib bagi para pembeli BB, yang isinya sederhana saja:
“Apakah Anda aktivis Alayuddin? Jika iya, maka fitur PM di BB Anda tidak termasuk dalam paket penjualan BB ini dan kami hapus, terimakasih, ttd RIM…”
Jogja, 4 Oktober 2012
0 Komentar untuk "ATURAN BARU BELI BB BAGI PARA ALAYUDDIN"

Back To Top