Mujur dalam
ketidakmujuran sih, wanita behelan yang nggak cantik itu masih “dihargai” 10
juta.
Welll…
Tau intercourse kan? ML ML! Bubungan seks! Ahhh, itu lho, kentu kentu… :)
Kalaupun lo
belum pernah ngelakuin, lo pernah menontonnya kan? Baik, baik, nggak usah sewot gitu,
kalaupun belum pernah nonton bokep, lo pasti pernah mengkhayalkannya kan?
Apa lo, masih
ngeles mulu!
Bayangkan, proses
intercourse, yang super kilat
sekalipun, membutuhkan sekian ratus atau ribu torsi! Kalau dibandingin dengan
torsi piston motor atau mobil, itu piston akan beradu dengan rumah pistonnya
dalam gerakan maju-mundur sekian ratus atau ribu kali.
Bayangkan,
dalam kecepatan tinggi itu, apa yang kan
terjadi jika tidak ada oli? Pelumas itu. Mampus lo, piston lo babak belur,
beset-beset, begitu juga rumah pistonnya. Tapi, sudahlah, gue di sini bukan
ingin bahas tentang oli atau pelumas itu, biarkan itu jadi urusan dr. Boyke dan
Endik Koeswoyo dengan sabunnya. :))
Poin gue di
sini ialah bahwa gerakan kencang torsi piston itu bagaimana pun mengakibatkan
keausan. Ya, AUS! Mobil motor pun meski pelumasnya bagus tetap secara berkala
harus turun mesin.
Gimana dengan
manusia ya, yang mengalami gesekan piston beragam jenis dan beragam torsi dan
akselerasi itu?
Sumber gambar: http://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&docid
Bandingkan dengan ini (JANGAN PARNO LO!!!):
Sumber gambar: http://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad
Nah, gue
belakangan sering berimajinasi, andai dalam “satu jarak tempuh” (katakanlah
rata-rata butuh 1000 kali gerakan cepat piston maju-mundur), dengan pelumasan
maksimal, mengakibatkan keausan rumah piston wanita 1 milimeter saja, maka
berapa milimeterkah luasan keausan yang akan diderita rumah piston wanita itu
ya dalam 100 kali “jarak tempuh”?
100 milimeter!
Jika si wanita
itu tergolong punya “jarak tempuh” yang tinggi, katakanlah dalam sebulan bisa
15 kali “dimondar-mandirin”, maka dalam setahun ia punya “jarak tempuh” 180
kali. Kalau 5 tahun? 180 x 5 = 900.
Kalau 10 tahun? 180 x 5 x 2 = 1.800.
Ehhh,
gilaakkk!
Luasan keausan
yang diderita rumah pintonnya sebesar 1.800 milimeter, guyyssss…
Luasan segitu,
imajinasi lagi ahhhh, lebih besar nih kayaknya dari sepatu gue, jadi umpama
sepatu gue dimasukin, bisa ilang di dalam itu. Kalau becak atau andong? Bablas
juga nggak ya?!
Ahhhaaaaaa….
10 juta untuk
1 milimeter. Mujur sih, segitu, bayangkan bila cuma 500.000 guys, maka duit 10
juta itu harus ditebus dengan 20 kali “jarak tempuh”, berarti sampel luasan
keausan tadi akan menjadi 20 x 1.800 milimeter = 36.000 militer!
Busyettt
banget ini, bisa masuk nih ruangan kerjaku ini!
Belum lagi
jika gue berhitung tentang prinsip “mobil jika dipegang banyak tangan yang tentu
berbeda-beda cara makenya”. Ada
yang sedang, kencang, super kencang, dan bahkan hiperkencang!
Gimana lagi
tuh nasib luasan keausan itu?
Ahhh, duit
emang menggoda, apalagi jika kepala lo sudah dicaplok konsumerisme, dan lo
nggak punya sumber keuangan yang baik, lalu lo berpikir bahwa jualan ini nggak
ribet kok, private lagi, “sumber daya
alam” gue yang sangat berpotensi tinggi.
Ya sudah,
nggak bakal ada lagi itungan luasan keausan rumah piston lo itu, apalagi
tentang martabat, harga diri, dan sakralitas.
Tapi, ehhmm, satu hal yang kudu lo percaya,
namanya barang dagangan kudu selalu di-update,
agar tidak kalah bersaing atau tidak melorot harganya. Nah kalo rumah piston
lo? Gimana ngupdate-nya?
Dibehelin biar
nggak merongos?
Dimohawk biar up to date?
Disemir biar
keren?
Dijemurin biar
rada mengerut?
Atau dijahit
sebagian luasan ausnya biar rapetan?
Atau…atau…atau…
Ahhh..sialll, piston
gue kok jadi horny gara-gara nulis
ini.
Udah ah, mau
ngasih kultum dulu, tentu bukan tentang ini, guyysssss….
Jogja, 11 Pebruari 2013
Tag :
Yang Serba Nakal
0 Komentar untuk "10 JUTA UNTUK 1 MILIMETER"