Di era saya gila nulis cerpen koran, tahun
1996-2000, saya iri banget pada tradisi Kompas menerbitkan kumpulan
cerpen (kumcer) terbaik setiap tahun. Tradisi hebat Kompas itu, setahu
saya, terus berjalan sampai sekarang. Lepas dari pro-kontra yang pasti
menyertai, tradisi Kompas tersebut telah menjadi salah satu tonggak
cerpen Indonesia kontemporer. Nama besar dan asing silih berganti mengisi buku-buku
kumcer tersebut.
Sumpah saya iri setelak-telaknya!
Kini, saya mengantongi momentum untuk
mengadaptasi tradisi positif itu. Bulan April 2013, saya meluncurkan program
pelatihan menulis berskala nasional bernama #KampusFiksi. Sampai November 2013,
#KampusFiksi telah melahirkan 5 angkatan. Kurang lebihnya telah ada 150 orang
yang terlibat. Mereka adalah anak-anak muda Indonesia yang diseleksi cerpennya untuk
mengikuti kelas #KampusFiksi. Semua free!
#KampusFiksi, bagi saya, adalah charity of
life. Ya, berbagi pengalaman, ilmu, fasilitas, dan biaya. Ia lahir dari
beberapa kali obrolan ngopi bersama kawan-kawan Darlingan
(Darusan Keliling tiap malam Jum’at), yang berpijar dari:
Pertama, prihatin
pada pemerintah yang tidak menyediakan fasilitas pelatihan menulis yang serius
terhadap anak-anak muda yang memilih jalur literasi sebagai ekspresi kreativitasnya.
Kedua, sebel pada “pengalaman-pengalaman iiihhh”
saat hendak mengundang penulis-penulis senior (tentu tak semua sih) yang sudah
mapan secara ekonomi, tapi kurang memiliki kepedulian untuk berbagi pengalaman
dan ilmu literasinya. Sedih benar saya di bagian ini.
Ketiga, (nyaris) tidak ada penerbit yang mendulang
profit dari bisnis literasi, yang memberikan wadah pelatihan menulis tanpa
pamrih kepada anak-anak muda yang punya passion besar tapi belum populer.
Saya prihatin, karena saya tahu sebagian penerbit yang gagah kapitalnya insya
Allah takkan bangkrut hanya gara-gara menyediakan wadah pelatihan menulis.
Keempat, eneg pada fenomena sebagian besar penerbit
indie yang menjahati calon-calon penulis. Meski buru-buru saya harus nyatakan
bahwa memang tidak semua penerbit indie demikian, namun betapa sangat sering
saya mendengar cerita, bahwa mereka harus membayar sekian ratus ribu atau juta
untuk menerbitkan naskahnya yang belum teruji dalam beberapa jumlah eksemplar
kecil. Bukankah yang benar adalah penulis itu harusnya dibayar, bukan membayar?
Tanpa berlarut-larut, saya menggelar #KampusFiksi.
Seleksi pertama dan kedua, lulus 180 orang, dari Sabang sampai Merauke. Seleksi
ketiga (13-18 November 2013), membludak benar pendaftarnya, dan yang dinyatakan
lolos akan mendapatkan seat sampai bulan Mei 2015. Maka, pendaftaran #KampusFiksi
seleksi keempat baru akan dibuka bulan April 2015, dan yang lolos baru akan
mendapatkan seat di bulan September 2015 ke belakang. Mungkin, seleksi
kelima baru akan dibuka tahun 2020!
Gemuruh rasa iri saya pada tradisi hebat Kompas
yang menerbitkan kumcer terbaik setiap tahunnya menginspirasi saya untuk turut
ambil bagian dalam tradisi itu dengan menggelar Festival Kampus Fiksi Emas.
Para alumni #KampusFiksi 1-5 (2013) yang berminat bisa bergabung dalam buku Kumcer
Terbaik #KampusFiksi 2013 ini, yang akan kami terbitkan di tahun 2014, dan
akan di-launching dalam event #KampusFiksiEmas2014, tentu dengan seleksi
karya yang ketat.
Saya bermimpi, suatu kelak, jika tradisi penerbitan
Kumcer Terbaik #KampusFiksi ini bisa kita pelihara bersama-sama kontinuitas
dan kualitasnya, niscaya ini akan menjadi salah satu tonggak sejarah literasi
Indonesia. Ini adalah persembahan #KampusFiksi untuk Indonesia.
So now, para alumni #KampusFiksi 1-5 (2013), jika
kalian berminat untuk bersama-sama kami (DIVA Press dan de-Teens) “memberikan
sesuatu” kepada sejarah literasi Indonesia, bergabunglah dalam event
ini, dengan:
Ketentuan
Teknis
1. Kirimkan satu cerpen terbaik
kalian, yang belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun (hardcopy/softcopy)
dan tidak terikat kontrak dengan pihak manapun, ke email: kampusfiksiemas2013@gmail.com, dengan
subject: #KampusFiksiEmas (spasi) nama asli (spasi) nomer card #KampusFiksi.
2. Panjang cerpen 10-20 halaman
diketik 2 spasi dengan margin 4-3-4-3 font Times New Romans ukuran 12 pts.
3. Lengkapi cerpenmu dengan biodata
singkat dalam bentuk narasi dilengkapi email dan akun-akun sosmed kalian.
4. Seleksi ini dibuka dari tanggal
1-30 Desember 2013.
5. Akan dipilih maksimal 20 cerpen
terbaik untuk dibukukan dalam buku Kumcer Terbaik #KampusFiksi 2013,
yang akan diterbitkan dan didistribusikan secara luas se Nusantara (demi
menjaga kualitas, angka 20 cerpen itu adalah angka maksimal, yang boleh jadi
tidak akan sebanyak itu jika dianggap tidak memenuhi standar kualitas).
6. Semua cerpen yang lolos buku Kumcer
Terbaik #KampusFiksi 2013 akan mendapatkan insentif sepantasnya dan
sertifikat serta bukti terbitnya. Khusus untuk cerpen yang terpilih sebagai
cerpen terbaik dari 20 cerpen terpilih tersebut akan mendapatkan uang tunai Rp.
5.000.000.
7. Semua cerpen yang dikirimkan
untuk program ini secara otomatis menyatakan bersedia untuk diterbitkan dalam
buku tersebut dan semua peserta yang berpartisipasi dalam program ini
menyatakan diri tunduk sepenuhnya terhadap segala ketentuan yang kami
berlakukan.
8. Semua peserta yang cerpennya
dimuat dalam Kumcer Terbaik #KampusFiksi 2013 menyatakan diri bersedia
untuk hadir dalam event #KampusFiksiEmas2014 yang akan kami jadwalkan
kemudian.
Ketentuan Khusus Materi Cerpen
1. Genre cerpen adalah romantik-inspiratif
(romantik tidak melulu cinta, tapi bisa juga persahabatan, cita-cita, mimpi,
dll).
2. Mengambil setting yang
detail pada satu daerah di Indonesia (bebas, tapi harus hanya satu,
tidak boleh penggabungan, supaya betul-betul impresif). Ukuran detail yang
dipakai ialah mampu menghadirkan eksotisme daerah dimaksud dan sekaligus local
wisdom-nya yang mencerminkan pesona Indonesia. Jika memiliki foto-foto
dokumen pribadi seputar setting tersebut bisa disertakan.
3. Ada nilai inspiratif yang bisa
dikail pembaca dari cerpennya, tentu dengan tidak berkhutbah.
4. Menyajikan “sudut pandang” yang
unik, tidak pasaran dan biasa saja, dalam idenya.
So, Anak-anakku alumni #KampusFiksi 1-5 (2013),
mari kerahkan kemampuan terbaik kalian untuk memperlihatkan pada Indonesia Raya
bahwa kalian adalah anak-anak muda yang luar biasa!!!
#KampusFiksi…….PASTI BISA!!!
17 Komentar untuk "IKUTI FESTIVAL KAMPUS FIKSI EMAS 2014 (Khusus Alumnus #KampusFiksi 1-5)"
saya termasuk alumni kf juga kan? boleh ikut ya? *iri
haaaaa mentorrr dilarang gangguan anak-anak muda yang lagi pada nekuk kepala biar lolos buku KUMCER TERBAIK KAMPUS FIKSI 2013 *kipas-kipas fee 5jt ah*....
Mentor pengen ikut juga, Paaak.... *mupeng fee 5 juta :D
*ikut kipas2 pake lima ribuan..dollar tapi* *aaamiiinnn*
Ikut kipas2 ah... biar sumuknya ilang. :-))
terimakasih pak edi.. sudah memberikan wadah bagi kami untuk berkarya ^_^
waw! menarik juga, Bapak. baru satu hari sampai rumah sudah dikasih surprize. saya sampai kesulitan mencari kata-kata untuk mengucapkan terima kasih. oya, saya lupa juga tidak berpamitan dan memberi kabar bahwa saya sudah sampai rumah dengan selamat. mengutip perkataan Mbak Nurul F'aRi: "sudah memberikan wadah bagi kami untuk berkarya.", saya ucapkan terimakasih....
Wow sampe degdekan baca ini >.<
Jangan lewatkan, Kawan....
sambil memotivasi diri sendiri, hehe...
Pak Edi emang gileeeee!!!!
hari ini aku iri padamu, kelak, kau akan iri padaku..
keparat!!!
Aku pengen ikut.... :3 Habis US langsung bikin cerpennya >,< Pak Edi.... Miss you :D Makasih sudah nampung anak yang selalu gentayangan di Timeline seperti saya^^ Thanks pak Edi... Gamsahamnida :)
Maju terus pantang atret :D
Yaaah, aku angkatan 6 nggak bisa ikutan dong :(
Wuahhh, kereeeennnn!!! :D
setelah baca ini jadi makin nge-fans sama Pak Bos :D
*mikir mau bikin cerita apa -__-
ntar yg belum ikut kelas #KampusFiksi kan dapat giliran kok di periode #KampusFiksiEmas tahun berikutnya. Begitu terus. Doakan dan support ya semoga ini benar-benar bisa kita wujudkan secara istiqamah, karena hanya dengan istiqamah itu kelak ia akan diabadikan oleh sejarah sebagai salah satu tonggak sastra indonesia. Bersama-sama.
BTW BTW, coba baca penggalan ini dan komen kalo berkenan:
Lelaki berhidung burung hantu itu mendaratkan sebuah kecupan di jemari kekasihnya sebagai jawaban. Lagi, itu adalah adegan yang diceritakan pernah membuat Rara Mendut sedia bertahan menunggu cinta Pranacitra.
Lelaki memang ahlinya menjadi Pranacitra, gumamku, seperti menggumam pada hatiku sendiri.
“Aku mengharapkan kesetiaanmu…”
Ups! Kesetiaan, gadis berambut kemoceng itu juga merisaukan kesetiaan lelakinya. Gadis itu pun menjadi bagian dari betapa berharganya kesetiaan bagi para gadis.
“Aku suka bagian ini…”
Kualihkan kepala ke wajah gadis berpony curly di depanku. Kuambil alih laptop, kusorongkan mata ke banjaran kata yang dibloknya.
Aku ingin belajar setia pada asin yang selalu memberikan rasa yang sama pada air laut, dalam pasang dan surut.
Aku mengangguk, dua kali. Menatapnya. Melempar senyum terbaik yang bisa kucipta, yang katanya merupakan sebab pertama mengapa ia tanpa ragu sedikit pun langsung menerima ucapan cintaku, dulu. Di seberang mejaku, sepasang sejoli itu kembali saling berpagut, sedikit memperdengarkan suara berisak yang retak-retak.
"Aku ingin belajar setia pada asin yang selalu memberikan rasa yang sama pada air laut, dalam pasang dan surut." ini keren, pak. :)