Personal Blog

MET ULTAH, DIK, MAAFIN AYAH YA…

Adik Diva, my daughter…
Ayah tersentak kaget lho, tahu-tahu kini kamu sudah berusia 10 tahun. Tahu-tahu, kamu sudah jadi gadis kecilku, yang sebentar lagi, ya hanya sebentar lagi, kan jadi gadis besar beneran, lalu bergaul, jatuh cinta, dan sebagainya.

Ayah terhenyak menyaksikan badanmu sudah begitu besarnya. Terbukti, ayah sampe salah ukuran memilihkan celana sebagai oleh-oleh waktu ke Bandung kemarin, yang ternyata terlalu kecil untukmu. Ah, kamu benar-benar sudah besar ya, Dik…

Begitu pula saat ayah beliin kaos buatmu. Sekarang ayah harus masuk FO lho tuk beliin itu. Kaos-kaos cewek ABG. Bukan kaos di toko anak-anak lagi.

Ayah seneng banget kalo lihat kamu pakai kaos-kaos cewek ABG itu, wah…rasanya ayah benar-benar sudah punya anak gadis yang manis dan cantik deh…heeee…

Adik Diva, my daughter…
Ayah jadi nggak heran lagi kalau kamu kini mulai lebih suka bergaul ma teman-teman sekolahmu, timbang berdiam di rumah aja kayak dulu-dulu. Ya, buat ayah sih nggak masalah, ayah seneng kok kamu bersosialisasi.

Tapi, ayah kan hanya perlu untuk memastikan agar waktumu tuk bergaul nggak mengalahkan waktumu tuk berkumpul ma keluarga, belajar, les, dan sekolah. Jadi, kalau kadangkala kamu kecewa dengan ayah yang memintamu berangkat ke TPA atau les saat kamu sedang asyik berkumpul ma teman-temanmu, semua itu bukan karena ayah ingin merampas bahagiamu ma teman-temanmu. Tidak. Itu sepenuhnya demi kebaikanmu sendiri, yang sekarang belum kamu rasakan butuhnya, tapi suatu kelak akan kamu syukuri manfaatnya.

Adik Diva, my daughter…
Ayah sungguh sangat bangga lho dianugerani anak kayak kamu. Nurut. Dengerin ayah. Manis. Cantik. Sehat. Ah, bangganya ayah ma kamu, Dik.

Ayah ingin kamu selalu menjadi dirimu, sebagaimana yang ayah kenal dan banggakan selama ini. Ayah ingin kamu tumbuh menjadi dirimu sendiri, apa pun yang kamu minati. Sebab, buat ayah, kamu hanya akan bahagia bila kamu tumbuh menjadi dirimu sendiri, dalam minatmu sendiri, sementara ayah paling banter hanya mendampingimu, memfasilitasimu.

Ayah mohon maaf sebesar-besarnya padamu ya, Dik, bila ternyata sampai saat ini ayah masih jauh dari sempurna untuk kamu teladani sebagai sosok laki-laki yang kamu banggakan. Ayah sadar betul itu, betapa ayah sering meninggalkanmu, membiarkanmu lelap tanpa ada ayah, bahkan sering ayah nggak ada saat kamu membutuhkan keberadaan ayah.

Ayah sungguh amat sering begitu galau jika mengingat itu. Ayah memang nggak sanggup menjadi sosok ayah yang siang malam selalu ada untukmu, menemanimu kemanapun, bercerita banyak hal padamu sebelum bobok sambil mengelus rambutmu. Ahhh…ayah gagal melakukan semua itu padamu, Dik.

Kalaupun kamu nggak bangga pada ayah, kalaupun kamu nggak menganggap ayah sebagai sosok yang layak kamu jadiin idola dan teladanmu, ayah sangat memafhumi dan menerimanya kok, Dik.

Tapi, kalau boleh ayah ceritakan sesuatu yang kamu mungkin nggak mengetahuinya, ayah sungguh-sungguh amat sangat mencintaimu selalu. Dimanapun ayah berada! Ayah nggak akan biarkan kamu tersakiti oleh siapa pun dalam hal apa pun. Ayah akan berikan apa pun yang bisa buatmu bahagia dan menjadikanmu bisa tumbuh sebagai dirimu sendiri. Ayah nggak akan pernah sanggup menyaksikanmu berlinang air mata tanpa ayah melakukan apa pun untuk meredakan galau hatimu.

Percayalah itu, Dik, meski kamu nggak mengetahuinya kini lantaran ayah bukanlah tipe lelaki yang gemar mengumbar kata-kata cinta dan sayang.

Adik Diva, my daughter…
Nyaris setiap malam, tanpa kamu tahu, dalam lelapmu, selarut apa pun ayah pulang, ayah menyempatkan diri tuk melihat lelapmu, menciumi keningmu. Ayah merasakan lembut pipimu, hangat keningmu, beradu dengan bibir ayah. Ayah bahagia melihatmu lelap dalam damai itu.

Dik Diva, ayah kan lakukan apa pun tuk membahagiakan hidupmu karena hanya itu yang bisa ayah persembahkan buatmu sebagai tanda cinta ayah padamu.

Met ultah, my beloved daughter…
Jogja, 12 Desember 2012
1 Komentar untuk "MET ULTAH, DIK, MAAFIN AYAH YA…"

Wah, menyentuh banget di curhatan... skalipun aku blum punya anak perempuan, tpi membaca artikel ini rasa2nya kok aku pengen anak ya, hehehe...

Back To Top