Baca dulu ini ya.
ORANG KEREN PASTI BISA NAHAN DIRI!
By @edi_akhiles
“Tidaklah akan memuliakan wanita kecuali laki-laki mulia
dan tidaklah akan menghinakan wanita kecuali laki-laki hina”
(Ali bin Abi Thalib)
Pernahkah kamu
menyaksikan seorang cowok (ya tua, ya muda) memarah-marahi wanitanya (bisa
pasangannya atau keluarganya) di keramaian sebuah mal?
Nggak sedikit
kita menjumpai pemandangan begitu kan.
Atau, jangan-jangan, kita pula nih yang menjadi bagian dari pelakunya.
Setidaknya, pernah melakukannya.
Please deh, Guys!
Nggak peduli
berjenis kelamin wanita atau laki, semuanya sama manusianya. Sama punya
perasaannya. Sama punya malunya. Pun semuanya sama punya peluang untuk
melakukan kesalahan.
Bahwa orang
lalu melakukan sebuah khilaf dalam hidupnya, ya wajar aja kan. Manusiawi. Mahallul khata’ wan nisyan. Tempatnya salah dan lupa. Bukankah yang
terpenting dari sebuah kesalahan yang telah terjadi ialah bagaimana setiap kita mengambil
pelajaran darinya untuk kebaikan di esok harinya?
Hemm, memarahi
orang yang dianggap berbuat salah emang mudah banget. Bahkan, rasanya, enak
banget. Lebih enak dari pizza kali.
Tapi, ingat
deh, bahwa meskipun tujuan kita untuk memberikan peringatan atau nasihat mulia
pada seseorang yang berbuat salah, sebutlah misal pasanganmu, kita harus
memelihara nama baiknya. Martabatnya. Kemuliaannya.
Apa coba yang
bakal menimpuk kepalanya saat kau memarahinya habis-habisan di depan orang
lain? Di keramaian?
“Udah kubilang
jangan beli itu, masih saja ngeyel! Telinga apa tanduk sih itu? Dasar bego!”
Uuhhh,
bayangin deh kamu sendiri dihajar amarah seperti itu. Bayangin, bentar aja!
Sontak,
tubuhmu seolah habis kan.
Lenyap. Punah diterkam mata-mata orang ramai yang menatapmu sedemikian rupa.
No!
Jangan pernah
lakukan itu. Tahan diri, tahan emosimu, sederas apa pun, lalu bicaralah dengan
baik saat sikonnya udah tepat. Tempat dan waktunya udah pantas. Itu baru
namanya lelaki mulia.
So, sebaliknya, jika kau nggak bisa
menahan diri, mempermalukan wanitamu di depan orang lain, itu berarti
sesungguhnya kau bukanlah laki-laki mulia. Iya, kau hina, Sob!
Simak aja tuh
wejangan sahabat Rasulullah Saw., Ali bin Abi Thalib di atas tuh. Jelas kan? Kagak mungkin kan kau menyatakan dirimu mulia tapi kau
demen menghinakan orang lain, termasuk wanitamu?
Nggak logis
banget.
Itu emang baru
satu contoh kasus lho ya. Masih seabrek jenis kejadian yang bisa kita jadikan
ukuran apakah “kita ini mulia atau hina” berdasarkan nasihat Ali bin Abi Thalib
tersebut.
Mari
introspeksi, mikir-mikir, renungkan, dan paksain dirimu untuk menjadi bagian
dari laki-laki mulia yang tercermin dari kata-kata dan sikap-sikapnya yang
memuliakan wanitanya.
Oke, Guys?!
****
Yuk, yuk,
mareeeee…..
Ikutin event menulis #BERGURUPADATOKOHMUSLIM ini. Itu di atas hanya sebuah contoh dari “karakter
tulisan” yang kita inginkan ya. Jadi, perhatikan benar ya!
Tulisanmu
harus mengandung unsur: (1) Mengutip
kata-kata mutiara di awal tulisan dari tokoh-tokoh muslim terkemuka. Misal
sahabat atau ulama terkenal salaf (bukan
ustadz tivi, apalagi hasil kontes, ntar marah-marah lagi atau minta bayaran
selangit #eh). (2) Mengandung nilai inspiratif buat pembacanya, (3) Disajikan
dalam bentuk ringan ala remaja (boleh cerita atau narasi/analisa/paparan).
****
Kelak,
naskah-naskah terpilih akan kami terbitkan dalam buku, didistribusikan se
nusantara, dan namamu) akan dipajang di dalamnya. Syaratnya?
Syarat teknis:
1. Karakter naskah Islami (tidak harus mengutip ayat atau hadits pula
sih). Tidak mengandung SARA.
2. Gunakan gaya bahasa yang ringan-ringan ala teen saja.
Penyajian ringan tapi inspiratif jelas berpeluang besar untuk lolos.
3. Berlaku hanya dari tanggal 10 Maret 2014-10 April 2014.
4. 1 orang hanya boleh mengirim 1 tulisan. Tulisan diketik dengan font
Times New Roman ukuran 12 pts spasi
ganda (spasi 2), antara 2-3 halaman (sudah termasuk alamatmu). Kasih judul dan
nama akun tweetermu (atau namamu) di bawah judul. Juga sertakan nama asli dan
alamat lengkapmu di bagian akhir tulisanmu (ini penting untuk ngirim bukunya
nanti kalau sudah terbit jika naskahmu lolos). Misal:
Yang Banyak Baiknya Pasti Banyak Sahabatnya
@iyunk-Myunk
5. Ukuran kertas A4 dengan page
setup: 4 – 3 – 4 – 3
(kiri-kanan-atas-bawah).
6. Tulisanmu kirim ke email: berguru.divapress@gmail.com dengan
subjek #BerguruPadaTokohMuslim.
7. Badan email dibiarkan kosong.
File tulisanmu diattach.
8. Peserta diwajibkan LIKE
fanpage Penerbit DIVA Press dan follow Twitter @divapress01
9. Buat status di wall FB kami dan
tweet yang isinya “Asyik, saya nggak DL-er, udah ngirim tulisan
#BerguruPadaTokohMuslim @divapress01 @edi_akhiles
Penjurian:
1. Penjurian akan dilakukan maksimal
30 hari setelah penerimaan naskah terakhir.
2. Juri akan memilih dan
menerbitkan tulisan-tulisan yang layak terbit (memenuhi syarat teknis tersebut)
dalam buku.
3. Seluruh peserta yang
tulisannya diterbitkan akan mendapat sertifikat penghargaan + sampel buku
terbitnya.
4. Semua naskah yang dikirimkan
otomatis kami anggap bersetuju untuk diterbitkan dengan ketentuan tersebut.
5. Keputusan juri bersifat mutlak
dan tidak bisa diganggu gugat.
6. Semoga yang lolos buku #BerguruPadaTokohMuslim
ini, jika masih jomblo segera mendapatkan kekasih. Jika sudah pacaran, semoga
segera dilamar. Jika sudah dilamar, semoga segera dinikahin. Jika sudah
dinikahin, semoga segera dikarunia anak yang shalih/shalihah. O ya, nyaris
lupa, jika sedang LDR-an, semoga segera disatukan di dunia nyata, bukan maya (doa tulus kami senantiasa tercurah untuk
kalian).
Tag :
Lomba,
Yang Serba Nakal
19 Komentar untuk "EVENT NULIS #BERGURUPADATOKOHMUSLIM (YUK BIKIN BUKU ISLAMI-TEEN-INSPIRATIF RAME-RAME LAGI)"
Wow, ada lomba nulis lagi!
*nyari ide tulisan biar bs ikut n menang :D
Kak, ini lomba tulis cerpen atau narasi? tipe tulisannya yang kayak gimana sih?
kalau hanya fb, gak follow twutter diva, msh bisa ikutkah?
apa sih yang nggak boleh buatmu? haaa boleh atuh
ya tu sampelnya, bebas aja
dalam bentuk cerpen dan fiksi boleh?
Klo kata mutiaranya sama gmna?
Untuk menyimpan judul, adakah "hanya judul" atau "judul - penulis" ???
Seumpama kata muriaranya mengutip dr al-quran boleh? Kan al-quran bukan perkataan dr tokoh muslim ya?
wah menarik nih.. ikutan ah
Menarik nih
coba lagi ah :)
Asyik, saya nggak DL-er, udah ngirim tulisan #BerguruPadaTokohMuslim @divapress01 @edi_akhiles
untuk tulisan di atas menggunakan @edi_akhiles atau akun twitter sendiri ?
merapat nihhh :)
keren, Insya Allah siap untuk berpartisipasi :-)
Ikuut... mudah"an bermanfaat dah tulisan ku... jadi diva mau buku in... :D
Saya sudah kirim tadi, tapi ada masalah pada saat pengiriman. Apakah sudah masuk. ya? Tulisan saya berjudul "Cari Teman Harus Hati-Hati" Terima kasih.
Admin, apa naskah yang sudah terkirim mendapat email balasan tidak ya? berhubung saya sudah ngirim naskan.. Biasanya kan lomba dari diva dapat konfirmasi email ya.. mohon di balas..
Ini hasilnya sudah ada kah ?