Saya ini
manusia tabah. Sebab saya menganut prinsip: sabar tak ada batasnya, tabah tak
ada batasnya.
Tapi kini, baiklah,
jika ada di posisi saya, takkan ada seorang pun di antara kalian yang sanggup untuk
tidak membuat perhitungan paling membara dengan seseorang yang amat kalian
cintai tetapi amat mengabaikan kalian.
Inilah janji
saya pada Dek Gara. Saya akan membuat perhitungan serius dengannya. Lelaki
dengan lelaki. Tak ada negosiasi. Tak ada kompromi. Sampai tuntas!
Kau
bayangkanlah, Bro, sejak semalam saya mengirimkan BBM padanya, sampai sesore
ini, tak dibacanya juga. Boro-boro dibalas, dibaca juga kagak. Om Nunu yang sudah
menasihatinya tak juga digugu: “Aku tahu gayamu gimana, Le, tapi ya jangan segitunyalah
kalau sama Ayah.”
Nggak mempan!
Saya pun
sampai menggubah puisi Sapardi Djoko Damono dengan semena-mena jadi begini demi
meraih simpatinya:
AYAH BULAN
MEI
*untuk Dek
Gara
Tak ada yang
lebih tabah
dari ayah
bulan Mei
dirahasiakannya
rintik rindunya
kepada pohon
youtube Dek Gara itu
Tak ada yang
lebih bijak
dari ayah bulan
Mei
dihapusnya
jejak-jejak BBM-nya
yang
diabaikan Dek Gara itu
Tak ada yang
lebih darif
dari ayah
bulan Mei
dibiarkannya
yang tak terucapkan
diserap akar
GTA Dek Gara itu
Blas, no
respons!
Gimana nggak
gonduk saya? Gimana nggak ngamuk saya?
Waini
sungguh keterlaluan. Bahkan, BBM berikutnya saya yang bertubi-tubi tetap tak
dibukanya sama sekali. Entah lagi ke mana dia. Lagi apa dia.
Pokoknya,
setiba saya di Jogja dalam waktu singkat ini, hanya ada satu tindakan buat Dek
Gara: membuat perhitungan antarlelaki jantan!
Tak ndusel-nduseli
sampe kasur ambrol gojak-gajik. Wesben! Awas kamu lho, Le!!!
Lombok,
9 Mei 2015
Tag :
Yang Serba Nakal
3 Komentar untuk "MEMBUAT PERHITUNGAN DENGAN DEK GARA"
Mungkin ntar kalau udah dewasa baru dek Gara terharu akan tulisan ini. Huhuhuh
Mungkin ntar kalau udah dewasa baru dek Gara terharu akan tulisan ini. Huhuhuh
Haaa...iyaa yaa. Semua kan mengharukan pada saatnya.