AKU
TAK IKHLAS, TUHAN!
@edi_akhiles
“Menghadap-Nya di bulan Ramadhan, 20 hari
terakhir, dishalatkan di Masjidil Haram, dikuburkan di Ma’la, sungguh aku iri pada
cara pergimu, Bu…”
***
Itulah
bunyi status pertama yang sempat kubuat di FB-ku. Lalu kukasih sebuah komen,
“Ibu, aku bangga padamu, namamu kan
selalu nyala di hatiku…”
Ah,
sungguh ternyata aku tak bisa ikhlas! Tuhan, aku remuk oleh takdir-Mu ini!
Pekikanku nyalang bertubi-tubi sepanjang jalan pulang dari Jogja ke Sumenep ini
yang kutempuh cepat tidak sampai 10 jam! Berkali-kali aku menghapus air mata
sambil mengemudi sendiri. Aku tak mau merepotkan orang lain, termasuk sopirku
sendiri, apalagi udah tengah malam begini, jadi aku memilih mengemudikan
sendiri.
Kendati
berkali-kali aku ngobrol sama istriku yang mengaji Yaasin dan membaca tahlil
untuk ibu, juga menelpon kakakku yang shock,
juga adikku yang menyusul kemudian dari Jogja, bahwa aku bangga pada ibu,
karena cara kematiannya insya Allah khusnul
khatimah begitu, tapi…tahukah kalian bahwa hatiku sangat berantakan!
Kalimat-kalimat
ikhlas itu, tegarkan diri, ibu sudah bahagia di sisi-Nya, di hatiku sebenarnya
hanyalah kamuflase untuk menutupi luka jiwaku!
Itu
pula yang terjadi saat pukul setengah 12 aku tiba di rumah kakakku ini, di
Sumenep, kupeluk ia dengan sangat erat, kurasakan derak jantungnya yang patah
diterpa luka kehilangan, disaksikan sanak kerabat dan handai tolan serta
sahabat-sahabat yang sibuk menyiapkan acara tahlil. Kukatakan padanya, “Kita
ikhlaskan ya Yu, kita harus bangga ibu meninggal dengan cara yang sangat mulia.
Tapi sekarang aku masih ingin menangis…” pekikku lompat, mataku berderai-derai
lagi…
Ah,
sempat-sempatnya aku berkata bijak begitu, walau hatiku sangat lara.
Semua
sungguh takkan pernah sama lagi. Takkan pernah sama!
Segala
peluk hangat, bisikan penenang, hingga wejangan-wejangan arif para sesepuh tak
lagi mempan di hatiku.
Aku
tetap kehilangan ibu, dan itulah awal yang menjadikan hari-hariku ke depan
takkan pernah sama dengan hari-hariku yang sudah berlalu.
Tuhan,
tahukah Engkau bahwa aku sangat tidak bisa ikhlas atas kejadian ini…?
Tuhan
tentu sangat tahu, betapa aku sangat mencintai ibu…
*) Hiikkss…hiikkss…jadi ingat almarhumah ibuku… L L L
Satu:
Setiap orang pasti punya “curhatan”: perasaan, kerisauan,
harapan, mimpi, belenggu, masalah, cita-cita, dll. Dulu, ya orang-orang dulu,
nuanginnya di diary. Mereka merasa at home banget dengan diary-nya.
Tentu, isi diary
itu sebagiannya bersifat rahasia, tapi sebagiannya lain sebenarnya sangat
inspiratif. Menggugah orang lain, andai orang lain bisa membacanya…
Nah, nah, nah!!!
Dua:
Orang berpikir untuk punya buku, namanya mejeng di sebuah
buku, dijejer di rak toko-toko buku, haruslah jadi penulis profesional. Ya sih,
nggak salah. Sayangnya, nggak semua orang kan punya “sarana” tuk jadi penulis. Saya mau
mendobrak itu!
Saya ngajak kalian nih yang pengen tulisannya dimuat di
sebuah buku, nama tweeter kalian mejeng di cover buku, tersebar se nusantara.
Bisa ya?
Ya bisa dong! Caranya?
Nah, nah, nah!!!
Tiga:
Gabung nih di program penerbitan buku #MyDream! Siapa pun
kalian, sebisa apa pun kalian nulis, peluang tuk memasukkan tulisanmu di buku
ini terbuka banget. Nggak pake ribet bentuknya gimana, pokoknya bebas aja: mau
model cerita, curhat, dialog utuh, apa pun deh. Ya, apa pun! Misal kayak contoh
tulisanku di atas kalau yang pengen bentuknya komplit sih. Kalo nggak ya juga
nggak apa-apa kok.
Perhatikan syarat
teknisnya berikut:
Ketentuan:
1. Bentuknya bebas. Sebebas-bebasnya. Tapi tidak SARA. Tidak
menyerang siapa pun lho ya.
2. Tema (ide) bebas, asal berkarakter “CURHAT” kamu kayak
nulis di diary, misal ttg mimpi, sekolah, kawan, pacar, ortu, almarhum,
kekurangan, jomblo (haduuh), dll.,
dll.
3. Gunakan gaya
bahasa yang ringan-ringan saja ya.
4. Berlaku hanya dari
tanggal 5-12 Oktober 2013.
5. Unsur inspiratif
alias kemanfaatan, menggugah, jleb, menyentuh hati pembaca buku itu kan jadi penilaianku. Tentu
feel-nya kan lebih cetar jika based on true story-mu. Kalo cuma curhat gini: “Aku udah twenty nine my age, tapi….aku kok masih
kesulitan ya merasakan bahu lelaki yang membelaiku…” Yang beginian nggak bakal
lolos lho, karena nggak ada unsur inspiratifnya buat pembaca di luar sana. Tapi misal
ditambahin: “Aku tahu kok, percaya banget kok, jodoh itu bagian dari rahasia
Tuhan. So, buat apa aku sedih mulu tiap malam Minggu? Aku enjoy aja, toh aku
masih memiliki keluarga yang amat menyayangi aku… Aku masih jauh lebih bahagia
dibanding seabrek orang lain yang kehilangan sahabat dan keluarga dalam
hidupnya…” Nah, nah, ini baru kumuat deh… (misal).
6. Tulisan diketik dengan font Times New Roman ukuran 12 pts spasi ganda (spasi 2), antara 1-3
halaman aja. Kasih judul dan nama akun tweetermu di bawah judul. Kasih nama dan alamat lengkapmu di bawah tulisanmu ya. Misal:
Rindu Ibu
@edi_akhiles
7. Ukuran kertas A4 dengan page setup: 4 – 3 – 4 – 3 (kiri-kanan-atas-bawah).
8. Tulisanmu kirim ke email: mydreammydiva@gmail.com dengan
subjek #MYDREAM
9. Badan email dibiarkan kosong. File tulisanmu diattach. File
naskah word diberi judul dengan format sebagai berikut:
Nama penulis (spasi) judul tulisan (spasi) tema……..ket: nama
penulis pake akun tweetermu ya.
Misalnya: @edi_akhiles Seharusnya
Aku Bersyukur Cinta Ortu
10. Peserta diwajibkan LIKE fanpage Penerbit DIVA Press
dan/atau follow Twitter @divapress01
11. Buat status dan tweet yang isinya "Kakak, saya
sudah mengirimkan tulisan untuk buku #MyDream” di wall Penerbit DIVA Press dan mention
@divapress01 di-cc ke @de_teens dan @edi_akhiles di Twitter.
Penjurian:
1. Penjurian akan dilakukan 15 hari setelah penerimaan
naskah terakhir.
2. Juri akan memilih dan menerbitkan tulisan-tulisan yang
layak terbit (memenuhi syarat teknis tersebut)
3. Seluruh peserta yang tulisannya diterbitkan akan mendapat
sertifikat penghargaan + buku terbitnya.
4. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu
gugat.
Tag :
Yang Serba Nakal
14 Komentar untuk "#MYDREAM: TULISANMU MEJENG DI BUKU + AKUN TWEETERMU (SIAPA PUN KAMU, BISA GABUNG DALAM BUKU INI…)"
besok atuh aa'
Oh iya iya hhe :D
Semoga saya berjodoh dengan event ini, ya.
Aah curhatanku ada banyaakk di blog :D aku ikutaann..
Saya mau ikutan, Bapakke :')
Boleh lebih dari 1 naskah? Maksimalnya berapa naskah?
Jadi inget jaman2 galau, ketika pernah rajin banget bikin tulisan curhatan di Notes FB, terus ngetag temen2. Ababillll...
Insya ALLAH ikutan ahhhh :D
Insya Allah, aku ikutan ^^
deadline kapan?
saya sudah kirim kang Edi....mohon di cek semoga berkenan. maturnuwun
sudah kirim . semoga berhasil insyaallah
Kenapa saya baru baca postingan ini??? :|